Pasar Saham Asia: Pembukaan Kembali Tiongkok, Taruhan Fed yang Mudah Mendukung Penguatan Sentimen, Tokyo Libur
- Ekuitas Asia-Pasifik mengikuti kenaikan Wall Street bahkan ketika Jepang menyambut akhir pekan yang diperpanjang.
- Pembukaan perbatasan internasional Tiongkok, belanja akhir tahun mendukung sentimen.
- Data AS yang suram membebani taruhan Fed yang hawkish, menggoda resesi AS.
- Kalender yang ringan, libur di Jepang membatasi pergerakan pasar menjelang data inflasi dari Tiongkok, Jepang dan AS.
Sentimen pasar membaik di Asia karena Tiongkok menjatuhkan bendera terakhir kebijakan nol-COVID dan data pertumbuhan upah AS yang lebih rendah menantang taruhan Fed yang hawkish. Meskipun demikian, tidak adanya pedagang dari Tokyo dan kalender yang ringan, serta sentimen yang berhati-hati menjelang data inflasi utama pekan ini, membatasi volatilitas selama awal Senin.
Sementara menggambarkan sentimen, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 2,25% untuk mencetak level tertinggi sejak akhir September. Selain itu saham dari Korea Selatan, Taiwan dan India masing-masing naik lebih dari 1,0% dalam perdagangan harian pada saat berita ini ditulis.
Saham-saham blue-chip Tiongkok mendukung belanja terbaru di negara naga itu, sesuai sinyal aktivitas awal untuk bulan Desember dan awal Januari, sedangkan ASX 200 Australia dan NZX 50 Selandia Baru melacak ekuitas di Beijing karena hubungan perdagangan mereka dengan perusahaan besar Asia.
Perlu dicatat bahwa tawaran ringan ASX 200 mengabaikan laporan suram Izin Bangunan Australia untuk bulan November.
Pembukaan kembali perbatasan internasional Tiongkok setelah pemblokiran selama tiga tahun meningkatkan optimisme di Asia. Yang juga mendukung selera risiko adalah komentar dari Pejabat People's Bank of China (PBoC) yang mengisyaratkan ekspektasi pertumbuhan yang kuat dari negara naga.
Selain itu, laporan suram Penghasilan Rata-rata Per Jam AS, IMP Jasa ISM dan Pesanan Pabrik pada hari Jumat mendorong kembali harapan hawkish dari Federal Reserve AS (Fed) karena angka-angka tersebut meningkatkan kekhawatiran resesi AS. Hal tersebut ditambah dengan komentar beragam dari para pembuat kebijakan Fed dan harapan musim pendapatan AS yang optimis juga mendukung sentimen risk-on di Asia.
Di sisi yang lebih luas, S&P 500 Futures mencetak kenaikan ringan sementara indeks ekuitas acuan India BSE Sensex naik lebih dari 1,0% pada saat berita ini ditulis. Yang juga menggambarkan sentimen risk-on adalah harga minyak yang optimis, serta angka Indeks Dolar AS (DXY) yang lebih rendah.
Selanjutnya, kalender yang ringan dapat memungkinkan para pembeli ekuitas untuk mempertahankan kendali tetapi data inflasi pekan ini dari AS, Tiongkok dan Jepang sangat penting untuk arah jangka pendek.