Back

Harga Emas India Hari Ini: Emas Naik, Menurut Data FXStreet

Harga emas naik di India pada hari Senin, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet.

Harga emas mencapai 7.032,01 Rupee India (INR) per gram, naik dibandingkan dengan harga INR 6.952,83 pada hari Jumat.

Harga Emas naik menjadi INR 82.019,95 per tola dari INR 81.096,42 per tola pada hari Jumat.

Ukuran satuan Harga Emas dalam INR
1 Gram 7.032,01
10 Gram 70.320,07
Tola 82.019,95
Troy Ons 218.720,00

FXStreet menghitung harga Emas di India dengan mengadaptasi harga internasional (USD/INR) ke mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan harga pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya sebagai referensi dan harga lokal dapat sedikit berbeda.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

(Alat otomatisasi digunakan dalam membuat postingan ini)

Harga Emas Naik Mendekati $2.600 karena Risiko Geopolitik dan Pergerakan Harga USD yang Lemah

Harga emas (XAU/USD) mendapatkan traksi positif yang kuat pada hari Senin dan membalik sebagian penurunan tajam pekan lalu ke level terendah sejak 12 September. Komoditas tersebut, untuk saat ini, tampaknya telah menghentikan penurunan beruntun selama enam hari dan didukung oleh kembalinya permintaan safe haven, didukung oleh risiko eskalasi ketegangan geopolitik lebih lanjut. Selain itu, pergerakan harga Dolar AS (USD) yang lemah dipandang sebagai faktor lain yang mendukung logam mulia.
อ่านเพิ่มเติม Previous

Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Naik ke Area $30,70; Masih Belum Aman

Perak (XAG/USD) mendapatkan kembali traksi positif di awal pekan baru dan naik ke area $30,70-$30,75 selama sesi Asia, meskipun masih terbatas pada kisaran beberapa hari di sekitar Simple Moving Average (SMA) 100 hari.
อ่านเพิ่มเติม Next