Back

Emas Antam Lanjutkan Penurunan di Bawah Rp1.900.000 meskipun Pasar Indonesia Tutup di Hari Libur

  • Emas Antam tidak mampu mempertahankan diri di atas Rp1.900.000.
  • Pasangan XAU/USD sebagai pendoman pergerakan Emas Antam di tengah libur panjang di Indonesia.
  • Pasar mengamati rilis data AS dan penyataan pejabat The Fed untuk mencari petunjuk arah Emas Antam.

Emas Antam dengan berat 1 gram dijual dengan harga Rp1.874.000 hari ini dari Rp1.895.000 pada hari kemarin. Itu berarti Emas Antam mencatatkan penurunan sebesar Rp21.000. Emas ini melanjutkan penurunan setelah sempat menguat dan bertahan di atas Rp1.900.000 beberapa hari yang lalu. Pada bulan lalu, Emas Antam mencatatkan tertinggi sepanjang masa di atas Rp2.000.000, dan belum bisa meraih kembali level tersebut sejak saat itu. Semantara itu, Harga Emas 10 gram dan 100 gram Antam masing-masing sebesar Rp18.235.000 dan Rp181.612.000.

Emas Antam Melacak Pergerakan XAU/USD

Emas Antam turun Bersama XAU/USD yang menunjukkan penurunan selama empat hari perdagangan berturut-turut sejauh hari ini. Sampai akhir pekan, Emas Antam akan mengikuti pergerakan pasangan ini di tengah kosongnya rilis data ekonomi atau peristiwa penting di dalam negeri karena Indonesia libur hari ini dan hari Jumat karena masing-masing Kenaikan Yesus Kristus dan cuti bersama.

Pelemahan XAU/USD beberapa hari ini karena meredanya ketegangan perdagangan setelah Presiden AS, Donald Trump, menunda tenggat waktu penerapan tarif 50% pada semua barang yang diimpor dari Uni Eropa (UE) ke 9 Juli. Pasangan ini semakin terbebani oleh berita bahwa pengadilan federal AS memblokir penerapan tarif Presiden AS, Donald Trump, seperti dilansir Reuters. Keputusan itu dibuat dengan alasan bahwa Trump tidak memiliki kewenangan untuk mengenakan bea masuk menyeluruh pada impor dari negara-negara yang menjual lebih banyak ke Amerika Serikat dariapda yang mereka beli.

Menantikan Data AS untuk Mencari Petunjuk Pergerakan XAU/USD ke Depan

AS akan merilis data penting seperti Harga Belanja Konsumsi Perorangan, Indeks Harga Produk Domestik Bruto, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal dan data Perumahan. Selain itu, akan ada pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi perdagangan Amerika Serikat hari ini. Pasar ingin tahu komentar mereka setelah rilis Risalah Rapat FOMC yang dirilis kemarin. Dalam risalah tersebut, para pejabat sedang menunggu kejelasan lebih lanjut pada prospek ditengah ketidakpastian.

Data dan pernyataan para pejabat The Fed akan dicermati untuk mencari informasi prospek ekonomi ke depan yang bisa mempengaruhi XAU/USD, yang pada akhirnya mempengaruhi Emas Antam dalam waktu dekat.

Emas FAQs

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.


USD/CAD Diperdagangkan Dekat 1,3800 Setelah Pullback dari Tertinggi Mingguan Saat Harga Minyak Naik

USD/CAD kehilangan momentum setelah mencatatkan kenaikan dalam dua sesi berturut-turut sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 1,3820 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Kamis. Pasangan ini terdepresiasi karena Dolar Kanada (CAD) yang terkait dengan komoditas mendapatkan dukungan dari perbaikan harga minyak mentah.
อ่านเพิ่มเติม Next