Back
12 Aug 2015
FX Negara Berkembang Bereaksi Terhadap Langkah PBoC - Deutsche Bank
FXStreet - Jim Reid, Analis di Deutsche Bank mengevaluasi langkah terbaru oleh PBoC dan dampaknya pada ruang FX negara berkembang.
Kutipan Penting
"Berita utama didominasi lagi oleh pergeseran material dalam penetapan Yuan pagi ini".
"Penetapan di 6,3306, devaluasi 1,6% dibandingkan penetapan hari-hari sebelumnya dan potong 0,1% terhadap level penutupan kemarin".
"Yuan (-1,62%) telah anjlok sebagai hasilnya dan di jalur untuk penurunan terbesar dua hari (-3,48%) sejak tahun 1994. offshore Renminbi sementara itu turun 2,46% pada perdagangan pagi ini".
"Kami telah melihat aksi jual lagi di pasar FX di Asia sebagai akibatnya dengan Dollar Aussie (-0,84%), Won Korea (-1,25%), Dollar Taiwan (-2,25%) dan Rupiah Indonesia (-1,57%) beberapa penggerak penting sementara Ringgit Malaysia (-1,38%) telah jatuh ke level terendah sejak tahun 1998".
"Kita juga telah melihat tanda pertama dari reaksi Bank Sentral terhadap langkah China, dengan State Bank of Vietnam pagi ini mengumumkan pelebaran dalam batas perdagangan mata uangnya, mengutip tindakan PBoC sebagai alasan".
Kutipan Penting
"Berita utama didominasi lagi oleh pergeseran material dalam penetapan Yuan pagi ini".
"Penetapan di 6,3306, devaluasi 1,6% dibandingkan penetapan hari-hari sebelumnya dan potong 0,1% terhadap level penutupan kemarin".
"Yuan (-1,62%) telah anjlok sebagai hasilnya dan di jalur untuk penurunan terbesar dua hari (-3,48%) sejak tahun 1994. offshore Renminbi sementara itu turun 2,46% pada perdagangan pagi ini".
"Kami telah melihat aksi jual lagi di pasar FX di Asia sebagai akibatnya dengan Dollar Aussie (-0,84%), Won Korea (-1,25%), Dollar Taiwan (-2,25%) dan Rupiah Indonesia (-1,57%) beberapa penggerak penting sementara Ringgit Malaysia (-1,38%) telah jatuh ke level terendah sejak tahun 1998".
"Kita juga telah melihat tanda pertama dari reaksi Bank Sentral terhadap langkah China, dengan State Bank of Vietnam pagi ini mengumumkan pelebaran dalam batas perdagangan mata uangnya, mengutip tindakan PBoC sebagai alasan".