GBP/USD: Kritik Terhadap Johnson Akan Menghibur Sterling

GBP/USD telah turun dari tertinggi baru 2020, di sekitar level psikologis kunci 1,3500, setelah mendorong data AS dan sekarang diperdagangkan di sekitar pertengahan 1,3300-an. Pidato Gubernur Bank of England (BoE) Bailey dan nasib skema cuti dipantau pada hari Rabu, Yohay Elam, seorang analis di FXStreet, menginformasikan. 

Kutipan Utama

“Satu keputusan yang dipuji pemerintahnya secara universal adalah skema cuti – membayar sebagian besar gaji para pekerja saat mereka tidak dapat bekerja. Namun, skema ini akan berakhir pada Oktober. Menteri Keuangan Rishi Sunak – yang sudah mempertimbangkan kenaikan pajak untuk menutup lubang dalam keuangan pemerintah – menegaskan kembali bahwa program itu tidak berkelanjutan. Akankah PM mengejutkan dengan mengumumkan perpanjangan? Itu bisa meningkatkan sterling.” 

“Johnson menghadapi pemimpin Partai Buruh Keir Starmer, mantan jaksa penuntut yang terbukti efektif dalam menjatuhkan pemerintah. Pertemuan tatap muka di House of Commons dapat memicu berita utama penggerak pasar. " 

“Gubernur Bank of England Andrew Bailey akan berbicara dengan anggota parlemen dan memberikan pembaruan tentang ekonomi. Bank bermaksud untuk membiarkan kebijakan tidak berubah untuk saat ini, setelah memangkas suku bunga mendekati nol dan menyuntikkan lebih banyak dana. Setiap petunjuk dari suku bunga negatif dapat membebani sterling sementara meningkatnya alat pembelian obligasi akan meningkatkan pound."

“komponen ketenagakerjaan IMP mengalami kontraksi, mencerminkan perekrutan yang lemah menjelang laporan pekerjaan hari Jumat. Petunjuk lain menuju Non-Farm Payrolls akan dirilis pada hari Rabu – perkiraan ADP untuk pekerjaan sektor swasta. Angka penyedia payroll terbesar di Amerika secara signifikan menyimpang dari angka resmi pemerintah, namun tetap merupakan peristiwa penggerak pasar." 

“Federal Reserve telah menjadi pendorong Kelemahan utama dari dolar dengan pengumuman dari pergeseran kebijakan pekan lalu. The Fed akan membiarkan inflasi menjadi terlalu panas, sehingga mempertahankan suku bunga lebih rendah lebih lama. John Williams, Presiden Federal Reserve cabang New York, dan Lauretta Mester, rekannya dari Cleveland, dijadwalkan untuk berbicara pada hari Rabu. Pejabat lainnya mengulangi pesan Ketua Jerome Powell dan terus menekan dolar."