Ekspektasi Inflasi AS Mengabaikan Kenaikan Harga Minyak dan Harapan Vaksin
Ekspektasi inflasi AS, seperti yang ditunjukkan oleh angka inflasi impas 10 tahun dari Federal Reserve Bank St. Louis, tetap lesu sekitar 1,75% selama awal hari Rabu.
Dengan demikian, barometer risiko gagal mendukung penguatan harga minyak baru-baru ini serta menyebut bahwa peran Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS akan mendorong imbal hasil. Lebih lanjut, harapan bahwa vaksin COVID akan segera keluar juga gagal untuk menggembirakan pasar.
Alasannya dapat dilihat dari optimisme hati-hati Fed serta ketakutan akan virus Corona (COVID-19), karena jumlah global melampaui 60 juta.
Yang juga membebani sentimen pasar adalah pembicaraan mengenai hubungan perdagangan AS-Tiongkok dan sanksi pemerintah Amerika pada perusahaan Rusia dan Tiongkok. Selain itu, peringatan Tiongkok, yang secara tidak langsung datang dari Global Times (GT) yang dikelola negara, kepada Presiden terpilih AS Joe Biden atas Taiwan menawarkan beban tambahan bagi para pelaku pasar.
Dengan latar belakang ini, liburan Hari Thanksgiving membatasi suasana pasar dan menyebabkan para pedagang menunggu petunjuk baru karena ekuitas goyah di sekitar tertinggi multi-bulan.