Pasar Saham Asia: Diperdagangkan Merah di Tengah Sentimen Hati-hati Pasar Terkait Kekhawatiran Tiongkok, Fokus pada Fed

• Saham Asia sebagian besar diperdagangkan dalam warna merah mengikuti isyarat beragam dari Wall Street.
• Komentar IMF tentang Tiongkok dan jaminan dari Evergrande tentang pembayaran kupon obligasi menstabilkan volatilitas pasar.
• BoJ mempertahankan status quo pada kebijakan moneter dan fokus FOMC.

Saham Asia mencoba untuk stabil pada hari ini setelah aksi jual dua sesi sebelumnya. Investor tetap berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Fed AS dan kekhawatiran penyebaran varian Delta di Asia-Pasifik.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3%.

Asian Development Bank (ADB) memangkas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Asia menjadi 7,1% dari 7,3% yang diperkirakan pada bulan April. Wilayah ini mencakup Tiongkok, Korea Selatan, India, Singapura, tidak termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Risiko penularan raksasa properti Tiongkok Evergrande mereda setelah unit utama grup itu mengatakan akan melakukan pembayaran bunga obligasi pada 3 September setelah negosiasi pribadi dengan pemegang obligasi.

Selain itu, Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional (IMF) Gita Gopinath mengatakan Tiongkok memiliki alat dan instrumen kebijakan yang memadai untuk mencegah krisis sistemik Evengrande.

Shanghai Composite Index turun 0,75% karena para pedagang kembali dari akhir pekan yang panjang. PBoC mempertahankan suku bunga utamanya stabil selama 17 bulan berturut-turut pada penetapan September.

Nikkei 225 Jepang turun 0,62% setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah di -0,1%.

ASX 200 naik 0,6% setelah risalah rapat Reserve Bank of Australia (RBA) menunjukkan bahwa ekonomi akan kembali ke jalur pra-Delta pada pertengahan 2022.

Indeks Dolar AS tetap kuat di atas 93,25% menjelang keputusan penting suku bunga Fed yang akan dirilis hari ini.